Linux DracOs Karya Anak Bangsa

20.50 Unknown 0 Comments

Hay sobat Linexia (Linux Indonesia)!
Mungkin kalian belum pada kenal dengan distro linux karya anak bangsa yaitu DracOS, jadi apa itu DracOS?
DracOS Linux Final V 1.0 Release

Oke disini saya akan menjelaskan tentang DracOS, kemarin pada tanggal 27 Februari 2016, versi final DracOS Linux V 1.0 dengan codename Vairusa dirilis.
Apa itu Vairusa ?, Vairusa diadopsi dari kata virus dan virusa. Karna kalau dracos linux virus tidak nyambung jadi diubah sedikit katanya, virusa, vairusa, virus tidak beda jauh, hanya saja airusa kata adopsian baru tapi kalau virusa itu disearch di google keluarnya virus. "kutipan dari Rifqi"

Versi final ini tentu membawa banyak penyempurnaan dari versi pre-test yang dirilis sebelumnya, DracOS Linux adalah sistem operasi linux tentu saja bersifat opensource yang dibangun berdasarkan Linux From The Scratch. Dracos Linux dibawah perlindungan GNU General Public License v3.0. Sistem operasi ini merupakan salah satu varian distro linux yang digunakan untuk melakukan pengujian security ( penetration testing ). Dracos linux dibekali oleh ratusan tools pentest, forensics dan reverse engineering. Dracos linux tidak menggunakan tools-tools berbasis GUI dan hanya memiliki perangkat lunak yang menggunakan CLI (Command Line Interface) untuk menjalankan operasinya. Jadi Dracos Linux ini dibangun dari awal (Linux From The Scratch), bukan turunan distro lain.

Dan seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Dracos linux merupakan distro linux yang ditujukan untuk kegiatan pengujian security. Lalu apa bedanya dengan distro lain seperti Cyborg, Kali, Arch, Parrot, Backbox, dll?
DracOS lebih memfokuskan ke performa sehingga hampir semua tools/aplikasinya dijalankan dengan CLI. Dan dracos linux v1.0 ini menggunakan DWM sebagai DE-nya, dimana di versi pre-test mereka menggunakan openbox

History dan Development
Target pengembangan kami kedepannya mengacu pada beberapa point di bawah ini:
  1. Education; Dracos Linux memiliki tujuan pendidikan untuk pengertian mendalam terhadap sistem linux , penetration testing , analisa forensik dan reverse engineering.
  2. Build from source; semua pemaketan piranti lunak kami bangun dari source code yang kami dapatkan dari berbagai situs resmi pengembang masing-masing , Penambahan tools juga bisa di lakukan oleh pengguna dengan cara yang sama. Hal ini di harapkan dapat merangsang pengguna untuk tetap kreatif serta membangun semangat opensource itu sendiri.
  3. Repository; meskipun secara proporsional berdasarkan source code , tim kami akan tetap membangun repositori untuk sanitasi sistem.
  4. Heavy Control; Perlu kami akui bahwa sistem operasi draCos sangat sulit di gunakan untuk tingkat pemula linux. Karena di bangun dari kode sumber , kemungkinan munculnya banyak bug dan kelemahan sistem lainnya. Dengan Harapan agar semangat "OPREK" dapat muncul kembali setelah pada kenyataannya mulai hilang di kalangan Linuxer khususnya di Indonesia.
  5. Always from terminal; Tidak ada satupun piranti lunak yang terinstall secara default di sistem dracOs yang menggunakan GUI. Penggunaan CLI atau melalui terminal (console) membuat pengguna paham tentang setiap proses yang di hasilkan oleh piranti lunak. Sistem Desktop (DE) yang kami gunakan memiliki kemampuan pemisahan terminal (spliiter) yang bertujuan untuk memudahkan user dalam memantau multi proses Penetration Testing.

Siapa Dalang dari pembuatan DracOS ?
Dalang atau pencetus dari peluncuran DracOS tidak lain adalah Zico Ekel. Dia juga lah yang membuat komunitas Indonesia Bactrack Team yang sudah berjalan selama 5 tahun. Selain Kang Zico sebagai ketua , ada susunan organisasi lain di bawahnya :

Berikut Susunan Organisasinya :
  1. Zico Ekel : Ketua
  2. Matis P : Wakil Ketua
  3. Toni : Humas
  4. Riyanti : Bendahara
  5. Rifqi H = Media & Document
  6. Arfha = SysAdmin
  7. Randall Tux Dan Claudio Delvin : Develope

Perbedaan DracOS dengan Distro Penetrasi yang lain
Hampir semua distribusi linux untuk penetrasi mempunyai tool yang sama, begitu juga dengan DracOS yang melengkapi fitur-fitur yang lengkap seperti distribusi lainnya.
DracOS menggunakan CLI dan Openbox sebagai tampilan default, berbeda dengan distribusi pentesting lainnya yang mempunyai tampilan yang cantik sehingga akan memakan ram yang besar.
DracOS dibangun dari LFS, berbeda dengan lainnya yang rata-rata dibangun dari sebuah distribusi linux yang sudah ada. "Dikutip dari: OmahLinux"

Berikut list perubahan dan penambahan tools di versi DracOS Linux v1.0
Kernel support
  • recompile kernel 4.2.0 with various sound driver support
Shell
  • added dash
Desktop environment
  • remove openbox ( not need anymore )
  • remove conky ( not need anymore )
  • remove lxpanel ( not need anymore )
  • added DWM,dmenu,dwmstatus
  • added GPM daemon
  • added XKeyboardConfig support
  • added fribidi support for arabic font
  • added giflib support
  • added keymap compiler and support library (libxkbcommon)
  • added aalib for ascii support
Programming support
  • added yasm
  • GC with libatomic_ops support
  • added check suport for compiler
  • added GNU Scientific Library (GSL)
  • adding asynchronous event notification software library (libevent)
  • adding popt libraries
  • adding portable POSIX/ANSI-C based library for Unix platforms (npth)
  • dynamic library load path (rpath and runpath) (chrpath)

Network support

  • added links2 upgrade LibTIFF version
  • added samba protocol
  • added OpenLDAP
  • added Cyrus SASL
  • added git support
  • added rdesktop
  • added bind tools for dig, host, and nslookup command
  • added libidn support
  • added libesmtp libraries
  • added libndp is a wrapper for IPv6 Neighbor Discovery Protocol
  • added Heirloom mailx
  • added ldns (DNS library)
Penetration tools
  • added activerecord sqlite3-ruby ( for karma metasploit support)
  • added hamster and ferret
  • added smtp-user-enum
Multimedia support
  • added daemon pulseaudio
  • added depend : JSON-C, libsndfile
  • added cmus console music player like moc (support wav, mp3 with libmad)
  • added recordmydesktop
Manajemen
  • added fcron for cron job
  • added p7zip for 7zip support
  • added lm_sensors for sensors cpu detection
  • added initd-tools for LSB support
  • added dbus-glib support
  • added exif2 for managing image and video metadata.
  • added libexif for arsing, editing, and saving EXIF data
  • added libsigsegv
  • added Power management tools (pm-utils)
  • added support for 'shell' archives (sharutils)
  • added support for Open Source ODBC (Open DataBase Connectivity) sub-system and an ODBC SDK for Linux (unixODBC)
  • added sysstat tools for driving cron and enable cifsiostat, iostat, mpstat, pidstat, sadf, sar, and tapestat command
  • added tree for manajemen file tree
Fix bug
  • more bug fix for DE
  • fix isc-dhcp-server
  • more bug fix for tools
  • fix alsa driver

Bagaimana cara install nya ?
DracOS bukan standalone os. Alias tidak bisa berdiri sendiri. (menurut ketua Zico Ekel)
Jadi kalian bisa menginstall nya dengan melakukan dual boot dengan linux lain, harus linux loh ya, gak bisa di dual boot sama jendela, android x86 juga tidak bisa. Kecuali kalian sudah men-dualboot jendela sama linux bisa, asal install melalui linux.
Cara nya?
Pengembang DracOS Linux ( Randall Tux ) sudah menulis tutorial penginstallan DracOS Linux ini.
HOW TO INSTALL DRACOS USING RSYNC
Nah mungkin ada yang bingung dengan pengoperasian DWM pada DracOS Linux , kalian bisa melihat video nya disini :
How to Use DWM on DracOS Linux

Silahkan yang ingin mencoba DracOS Linux, download saja di:

http://www.indonesianbacktrack.or.id/forum/forum-156.html

https://dracos-linux.org/

0 komentar: